FACE IT

#CurhatZone... Mungkin tulisan ini sedikit random dari biasanya, cuma coba dibaca sajalah siapa tau bermanfaat

***

‘Katanya’ manusia adalah makhluk paling sempurna karena memiliki akal budi. Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan berpikir untuk membedakan hal baik dan buruk, manusia masih saja terbelenggu dalam permasalahannya sendiri. Manusia, masalah, dan pikiran adalah hal kompleks dikarenakan setiap manusia memiliki masalah-masalah berbeda yang harusnya mampu diatasi dengan kemampuan berpikir yang dimiliki. Hanya saja, masih sering dijumpai bahwa manusia masih belum bisa mengatasi masalah yang mereka hadapi.
Membicarakan masalah memang tak akan ada habisnya. Masalah pribadi, masalah sosial, masalah linkungan, masalah ekonomi, masalah kesehatan, dan masalah-masalah lainnya. Sebelum jauh ke masalah-masalah yang besar, kita lihat ke pribadi kita masing-masing terlebih dahulu. Masalah pribadi ialah masalah yang paling dekat dengan seseorang. Masalah yang tercipta karena kekhawatiran-kekhawatiran yang berlebih atau memang karena faktor situasi dan kondisi. 
Entah masalah yang memang benar nyata adanya atau hanya ada di bayangan kita faktanya sedikit berdampak pada tingkat stres dari si pemilik masalah. Lalu, kenapa masalah selalu muncul? Dari sudut pandang dan pengalaman pribadi, pada dasarnya permasalahan ada karena otak dan hati kita tidak sejalan. Ketika otak mengatakan tidak atau ingin menolak, namun hati berkata iya. Pertentangan inilah yang pada akhirnya berujung pada pemikiran berlebih yang akhirnya menjadi sebuah masalah bagi individu itu sendiri. Namun, selain faktor tersebut, faktor eksternal seperti lingkungan dan hubungan sosial kita juga tak dipungkiri turut ambil pada setiap masalah yang kita punya.
      Pertanyaan lain yang akan muncul berikutnya adalah, mengapa masalah sering membuat orang tertekan atau stress, sementara di awal dikatakan bahwa  manusia adalah makhluk paling sempurna karena memiliki akal budi? Manusia memang memiliki kemampuan berpikir untuk membedakan baik dan buruk, benar dan salah, serta untuk memecahkan masalah mereka. Kendalanya adalah masih banyak yang terpaku pada alasan-alasan mengapa masalah itu ada atau mengapa mereka mendapat sebuah masalah. 
      Mencari tahu mengapa masalah itu muncul memang penting, namun yang lebih penting adalah fokus akan solusi untuk menyelesaikan masalah yang ada.. Di sinilah sebenarnya peran besar pikiran-pikiran yang dimiliki manusia. Dengan kemampuan berpikir, hendaknya mereka berfokus pada solusi apa yang dapat dilakukan atau diberikan untuk sebuah masalah karena masalah sama halnya sebuah pertanyaan. Ada satu kutipan dari sebuah buku. Setiap soal memiliki jawaban, jika ada gembok maka adapula kunci pembukanya. Kutipan tersebut selaras dengan topik ini. Setiap masalah datang dengan solusinya, selama ada kepekaan dalam menanggapi masalah-masalah yang ada.
Berdamai dengan masalah tidaklah mudah. Fisik dan mental diuji bila kita berhadapan dengan masalah. Berat tidaknya sebuah masalah memang bergantung pada individu yang menghadapinya. Satu yang terpenting adalah bersyukur. Lah, dapat masalah kok bersykur? Pikiran ini muncul dari perkataan seseorang “Tuhan ngasi ujian cuma pada orang yang sanggup menghadapi ujian tersebut.” 



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Stres. Skripsi Bukan Perlombaan tapi Sebuah Proses

Blue Tamblingan, Kopi Istimewa dari Desa Munduk

Menunda pekerjaan, Menabung penderitaan